Kepala
lelaki
: kepada kekasih es
melancong dan berenang dalam isi kepala
saat jam dinding beku-ngilu
siang hanya merangkak ke punggung lelaki
yang menyama-nyamakan kelaminnya
dengan kampus-kampus berpendingin
lelaki, mengaji adalah ingatan
sekoper perempuan dengan kepala berlubang
tembus ke neraka, ruang tamu
dengan televisi layar datar, menerangi
isi kepalamu dengan kunci mobil
pencekik leher dan obat kuat
pergi jauh ke dalam kepala lelaki
tempat angsa, kelok sungai lenyap
manusia digiling menjadi kaleng minuman
yang gagal memahami:
embun adalah jalan peluk-cium tuhan
bukan jembatan
tempat perempuan-perempuan melintas
lindap ke pelukan lelaki berpenghuni
(2015)
Bunyi
identitas
memahami bunyi
langkah kaki pria bersepatu warna tanah
adalah sedepa dari pelajaran:
pengembara tanpa jas hujan
adalah roh identitas pencari alamat
di jalan struk atm di dada seorang
gadis nomor 5 dengan kode pos 34b
identitas adalah memahami asal bunyi
ning tersamarkan. obrolan desa, batu-batu
warung kopi. jalan setapak sebelum malam
tertimpa deras bulan dan keruh ingatan
bocah ngelangut: ketakutan di meja belajar
yang penuh ibu-ibu berdaster bau ayah
bunyi identitas ini, duhai
yang mengantar ke tempat gelap-hangat
dan asal-usul
yang tak mungkin didatangi lagi
(2015)
Waktu puisi berhenti
malam jatuh telanjang
sepi menenun seorang gadis
“pukul berapa ini?”
sebaiknya puisi diakhiri
benar-benar berhenti
ke pelukan kekasih, tapi
malam masih “malam”
perempuan, adalah caramu
mencintai lelaki
lewat perseteruan dua ritel
yang berjanji dengan sebotol anggur
di ji-expo, kerling mata teori nilai lebih
juga sebuah iklan neon
datanglah pada kami
rumah gila sehangat
kekasih
dan puisi benar-benar berhenti
(2015)
nb: tau dimuat nang Banjarmasin post edisi Minggu, 26 Juni 2016
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.