Malam lebaran: malam terkelam
bagi pejalan!
Lebaran tahun ini, sebelum sampai
rumah, saya mampir ke Kota Mojokerto. Perjalanan kali ini untuk menemui seorang
kawan mbambung yang kini jadi dukun
kondang. Kami bertemu di sebuah warung yang hampir tutup. Dukun yang kondang
yang pernah didaulat jadi pawang hujan selama sebulan penuh ini bercerita pada
saya tentang salah satu pasiennya. Kurang lebih begini ceritanya:
Pada suatu
hari, seorang pasangan suami-istri datang menemui Mas Dukun. Si suami
mencemaskan istrinya yang sering sakit-sakitan. Ia menduga, penyebab
penderitaan istrinya adalah terlalu banyak dipasangi ”barang-barang gaib”
penglaris. Karena, kebetulan si istri bekerja sebagai PSK yang beroperasi di
sebuah penginapan di Kota Solo. Dan yang unch
sekali adalah: si suami menggermoi istrinya sendiri.
Suami ini
minta ke Mas Dukun melepas beraneka jimat dan susuk penglaris yang terpasang di
tubuh istrinya. Permintaan si suami ini disanggupi Mas Dukun dengan risiko istrinya
sepi pelanggan. Mas Dukun tidak mau pilih-pilih, ia mau bersihkan semuanya.
Nanggung, katanya.
Sempat
bimbang juga si suami dengan pilihan itu, tapi sudah kepalang tanggung,
beraneka jimat pelaris itu dilepas semua.
Dan pasangan
ini pulang ke Solo. Singkat cerita, si istri tidak lagi sakit-sakitan. Meski, keduanya
punya persoalan baru: si istri sepi pelanggan.
***