pada namamu, dan penantian setiap hampir pagi; menggambar jejak hijau dan embun
dan kau tak akan pernah menemukan jawab
sebab, untuk ini, air mata kuceritakan berupa-rupa
seperti pengembara aku datang, dan seperti pengembara aku pergi
sebab diantara kita memang selalu bertepuk sebelah tangan
ini kenyataan,
maka kita pergi saja
dan ketika esok kita bertemu, sebaiknya memang tidak saling menoleh
meskipun kita tak bisa bohong: hati kita berpelukan, berpagutan, dan berjanji untuk bertemu lagi pada mimpi-mimpi yang berjudul: cinta pertama.
terinspirasi dari seorang kawan: F. Agus Tiono.
seperti yang selalu kita bicarakan, bila lelaki tidak boleh nangis.
Citra D Vresti Trisna
3 komentar:
Kasian Banget Agus. Tapi Jangan nangis Gus... Malu ama Citra... Haghaghag...
Bang Citra, Tolong Dong Buatin Prosa ato puisi gtu tentang Kita. judulnya itu "SANG PELAUT"
bang manaf: hahahhaha itu mah kerjaannya mas manaf. melaut gto lohhhh..
Posting Komentar
Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.