“Aku tak ingin menjadi dinamit seperti Nietzche. Untuk apa? Terlalu mewah buatku. Sebab aku hanya ingin menjadi petasan. Orang-orang kecil, dengan jangkauan yang kecil hanya bisa mengagetkan, bukan meledakkan. Orang-orang kecil hanya bisa menakut-nakuti, bukan menteror. Maka jadi petasan saja. Sudah cukup. Lagipula siapa yang ingin ku terror? Petasan hanya mainan anak kecil, kalau untuk menakut-nakuti juga hanya anak kecil. Bukan orang dewasa. Kau tau? Orang dewasa sudah tidak lagi takut dengan petasan.” ujarnya dengan nada yang putus asa.
Kamis, 19 Mei 2011
Senin, 16 Mei 2011
TIPS MENJADI JUARA KELAS
Halo semua para Dalboers: dalbowan dan dalbowati yang ada di seluruh Indonesia. Facebook memang membuat kita semua terhubung antara satu dengan yang lainnya. Dan itu gak perduli siapapun: tua, muda, cakep (kaya pakde), jelek (kemungkinan itu kamu), miskin, kaya, dari ndeso, kota, dsb. Nah, dari facebooklah penggemar pakde mulai berdatangan. Kali ini, ada penggemar pakde yang masih duduk di bangku sekolahan. Memang tidak ada istilah terlalu dini buat mencintai blog pakde. Salam cinta.
Jadi ceritanya seperti ini. Ada seorang anak kecil, masih tetangga sama pakde liat facebook pakde, dan mengklik sebuah tautan hebat: http://pakdedalbo.blogspot.com/. Dari situ, mungkin setelah membaca tulisan pakde beberapa saat, dia mulai berpikir. “Kok gak ada tulisan kusus buat anak seumuran aku ya…” (garuk-garuk kepala).
Label:
bodoh
Sabtu, 14 Mei 2011
Doa di Jumat Malam yang Kering
Ini malam Jumat. Sepi. Dimana biasanya akan ada banyak kopi, rokok yang membuat segalanya tiba-tiba hidup. Sebab jumat malam itu sebuah forum tak bertuan, karena hanya ada salah satu diantara penikmatnya yang kebetulan punya uang lebih, rokok dan cerita. Tentang apa saja. Yang bisa membuat kita penikmatnya merasa tidak sendiri dan punya kawan untuk berbagi.
Tapi jumat kali ini memang sepi. Diantara para penikmatnya, paling tidak aku dan Tulus sama-sama sedang kering. Tulus sedang membantu kawannya agar dapat sedikit kecerahan pegangan, sedang aku sendiri nekat dengan bermodal uang dua ribu rupiah berangkat ke kletek untuk mencari segelas kopi susu. Dan tentu kau tau, dengan jumlah uang sebanyak itu bisa dipastikan bila aku akan ngoyot di situ. Ngopi berlama-lama agar malam tak cepat usai.
Label:
Warkop
Kisah Bowo Part 2
Ya memang seperti itulah si Bowo. Manusia aneh dari abad 21 yang kebetulan harus nyasar di bumi ini dan menjalani kehidupan bersama kita. Dan setelah sampai sejauh ini, apa kau tidak ingin bertanya, siapa dia sebenarnya?
(“Pak Dalbo, saya mau tanya.”)
“Ya. Silahkan!”
(“Sebenarnya, siapa itu Bowo. Saya tidak mengerti dari awal sejak anda bercerita. Ini jujur lho..”)
“Pertanyaan yang aneh.” Aku membatin.
Label:
cerita Pakde
Rabu, 11 Mei 2011
Kisah Bowo Part 1
Alkisah di sebuah negeri yang aneh, hiduplah seorang pengembara yang bernama Bowo. Ia adalah seorang pemuda yang aneh. Setiap langkahnya menyusuri sudut-sudut jalanan, gang-gang sempit, pedesaan, sampai di rimba-rimba, selalu menimbulkan tanya yang tak selesai bagi setiap orang yang melihat.
Apakah anda penasaran denganya ? Baiklah akan saya gambarkan detail si Bowo kepada anda. Semoga ini penting buat anda.
Ia bertubuh sedang. Jangkung tidak, pendek juga tidak, tapi boleh dibilang tidak tinggi untuk ukuran pria dewasa. Matanya sipit dengan belek (kotoran mata) hampir di setiap sudut mata. Matanya juga selalu merah, maklumlah seorang pambaca yang baik. Ia kerap memakai kacamata khas mafia hongkong.
Label:
cerita Pakde