HIPOKRIT
Seseorang mengataiku seorang HIPOKRIT. Sudahlah, itu masih lebih indah ketimbang menjadi seseorang yang barbar, yang buru-buru percaya pada perjuangan dan buru-buru melupakan dan memaki habis orang yang diperjuangkan. Ini bukan romantisme, tapi aku ingat apa yang dikatakan Ernesto. Kurang lebih seperti ini: “di Bolivia aku merasakan perjuangan yang sesungguhnya.” Berjuang untuk orang-orang yang tak mengerti bila sedang diperjuangkan. Berjuang untuk orang-orang yang apatis; berjuang melawan dalam kediaman yang dingin.
Ernesto adalah seseorang yang melankolik. Orang yang sentimentil dengan banyak keadaan yang terjadi di sekitarnya. Tapi ia hanya tau menekan pelatuk untuk sesuatu yang diyakininya “benar”; perang adalah soal membunuh atau terbunuh.