Laman

Rabu, 05 Maret 2014

dua perihal


perihal terminal
            -untuk R (yang dikalahkanTuhan)

terminal yang pernah mengalengkanku
bersama mimpi-mimpi, deodoran, buku-buku,
perempuan dan bunga teluki. ada sebagian diriku
yang terekam di sini, seperti kaset ingatan pada
orang sakit jiwa. kita adalah kenangan.
mimpi sakit ketika jejarum takut
dan racun identitas mencongkel sebelah mataku.
ya, (dan waktu itu) kugantikan dengan tangis ibuku,
kediaman bapak, senyum kecut pelacur.

aku tak lagi kenal perempuan menye-menye
lagu pop dikutuk. dukun-dukun kata hidup
seperti puisi pada sebuah malam di lapangan bola”
--- namanya ganja, namanya mabuk, namanya hidup
kutang (tengik) pelacur seribu adalah alamat, sekolah
dan juru selamat: dari mapan, dari matahari palsu data-data
dan angka produk universitas sabun mandi.
kemudian, di sebalik waktu. kerumun gelap yang menyimpan
suara mesjid dan malam berbintang. aku rindu ibuku, takut
dan tiba-tiba membenci sekumpulan bocah penghisap lem
yang bicara lewat mahakarya onani.
sepulang memungut hidup, keringatku memanggil-manggil
nama bapak: pria yang menghabiskan malamnya dengan diam
dan piala eropa. apa ini jalan pulang?

tapi seingatku, aku tak mengenang pelacur lagi.
  
(2013)





perihal mencintai gadis orang

berjalan ke utara menemui biji merah; menyala pada mata seorang gadis mencuri mataku yang sembunyi di reretak tanah. ”pulanglah! atau kau ingin meninggalkan kepalamu, di sini; di hatiku,” ucapmu 

di sini, sepanjang tualang mengantarku ke tiap asin tanah, pohon-pohon yang meranggas dan bisu sepanjang musim. maka kenang aku!
kepulangan para dewa dengan baju kemenangan dari nyenyak merah-putih kematian. lalu kukenang pula, kau dan resam tubuhmu

tidurlah, duhai. biar amisku disimpan kampung halaman
meresapkanku ke pekat humus; tembus di sebalik hatimu yang lain.
bila anakmu lahir, jangan ceritakan padanya perihal aku;
perihal mencintai gadis orang

(2013)

Citra D. Vresti Trisna

dimuat di Banjarmasin Pos (mbuh lali tanggale, pokok e maret)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.