Mungkin
“Naskah Abydos” yang ditemukan I Kher-nefret, salah seorang pendeta Mesir,
hanya sebuah permulaan dari naskah teater yang dipentaskan untuk sebuah ritual.
Tidak penting naskah itu adalah awal atau bukan, tapi yang jelas sejarah mencatat
demikian. Dalam naskah yang diperkirakan telah dimainkan sejak 5000 SM, telah
menggambarkan kehidupan dunia di jaman itu.
Dari
properti yang ada dalam naskah Abydos seperti kapak, tameng, tombak dan sejenis
perlengkapan lainnya jelas menunjukkan bila dunia telah berperang begitu lama.
Dan naskah Abydos adalah sebuah penjelasan bila perkelahian tidak hanya butuh
untuk sekedar dicatat, dijelaskan, dan dimainkan kembali.
Mungkin
istilah “sejarah mungkin berulang” adalah sebentuk cita-cita yang dilambangkan
dan dimainkan dalam teater. Karena pada hakikatnya setiap naskah yang akan
dimainkan haruslah dihafal, dihayati, dan dimainkan kembali dengan berbagai
properti agar cerita dan pesan yang ingin disampaikan lebih mengena kepada
penonton. Dan siapapun yang menulis naskah Abydos telah meramalkan bila sejarah
akan berulang, sehingga untuk itu ia ingin yang memainkan naskahnya
mentasbihkan; menghafal; memainkan; dan berdoa
dan “menjadi”.
Dari
waktu ke waktu, teater masih saja sama seperti yang sudah-sudah: meramalkan,
menancapkan sebuah peristiwa dan pesan dalam benak penonton serta menyambut pengulangan
sejarah yang akan berulang di masa mendatang. Dan pengulangan yang terjadi
selalu klasik: perang, kekuasaan, tawa getir, kemiskinan, serta ratap tangis kehilangan.
Tapi
mungkin kehadiran teater mahasiswa hari ini (yang asal jadi) adalah sebentuk
antitesis dari teater sebelumnya, baik di masa Mesir kuno, Yunani, Romawi dll.
Kalau teater diibaratkan sebuah keseriusan dalam berdoa di atas panggung agar
sejarah berulang, teater mahasiswa adalah sebaliknya: bermain-main dalam doa.
Terus
terang kami (masyarakat GOA) bersyukur karena teater dimainkan dengan
asal-asalan. Semoga kepedihan sejarah-sejarah kemanusiaan tidak lagi berulang.
Amin.
Citra D. Vresti Trisna
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.