Laman

Minggu, 17 Juli 2016

Waktu Puisi Berhenti

Kepala lelaki
            : kepada kekasih es

melancong dan berenang dalam isi kepala
saat jam dinding beku-ngilu

siang hanya merangkak ke punggung lelaki
yang menyama-nyamakan kelaminnya
dengan kampus-kampus berpendingin

lelaki, mengaji adalah ingatan
sekoper perempuan dengan kepala berlubang
tembus ke neraka, ruang tamu
dengan televisi layar datar, menerangi
isi kepalamu dengan kunci mobil
pencekik leher dan obat kuat

pergi jauh ke dalam kepala lelaki
tempat angsa, kelok sungai lenyap
manusia digiling menjadi kaleng minuman
yang gagal memahami:
embun adalah jalan peluk-cium tuhan

bukan jembatan
tempat perempuan-perempuan melintas
lindap ke pelukan lelaki berpenghuni
(2015)

Bunyi identitas

memahami bunyi
langkah kaki pria bersepatu warna tanah
adalah sedepa dari pelajaran:
pengembara tanpa jas hujan
adalah roh identitas pencari alamat
di jalan struk atm di dada seorang
gadis nomor 5 dengan kode pos 34b
identitas adalah memahami asal bunyi
ning tersamarkan. obrolan desa, batu-batu
warung kopi. jalan setapak sebelum malam
tertimpa deras bulan dan keruh ingatan
bocah ngelangut: ketakutan di meja belajar
yang penuh ibu-ibu berdaster bau ayah

bunyi identitas ini, duhai
yang mengantar ke tempat gelap-hangat
dan asal-usul
yang tak mungkin didatangi lagi

(2015)

Waktu puisi berhenti  

malam jatuh telanjang
sepi menenun seorang gadis

“pukul berapa ini?”
sebaiknya puisi diakhiri
benar-benar berhenti
ke pelukan kekasih, tapi
malam masih “malam”

perempuan, adalah caramu
mencintai lelaki
lewat perseteruan dua ritel
yang berjanji dengan sebotol anggur
di ji-expo, kerling mata teori nilai lebih
juga sebuah iklan neon
datanglah pada kami
rumah gila sehangat kekasih

dan puisi benar-benar berhenti
(2015)

nb: tau dimuat nang Banjarmasin post edisi Minggu, 26 Juni 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.