Laman

Rabu, 06 April 2011

Menunggu Pagi


di malam diam
menunggu waktu diganti pagi
hanyut, menepi
duduk menekuri malam panjang
dipeluk semilir Jogja

sepi pada angin, genit
lewat mendesir di dada
merangkai gugusan kata yang mengajar tenang
melambai pagi yang merayu sadar

o, gelisah
ajarkan aku menemui bingkai makna
mengapa aku di sini?

o, damai
ajarkan aku menyatu bersama tari ilalang
menanyakan nasib pertemuan cerita doadoa
esok: pagi

o, ratap
ajarkan aku tersenyum,
dalam lukaluka yang dibikin hidup
‘tak perduli
orangorang lewat

rembulan
moksa, ditelan malam
yang gerimis, yang manis
dan malam masih membisu
di antara senyum dian

o, gelisah
ajarkan aku menemui bingkai makna
mengapa aku di sini?

o, damai
ajarkan aku menyatu bersama tari ilalang
menanyakan nasib pertemuan cerita doadoa
esok: pagi

o, ratap
ajarkan aku tersenyum,
dalam lukaluka yang dibikin hidup
‘tak perduli
orangorang lewat


dan kisah, nasib
yang dihantui bisik tangis
seribu srigala bulan
mendesah,
menantimu membakar napas
seribu satu puisi tentang peluk
meratap tangis
jutaan kenang merupa: jelaga
rentetan api dendam
amuk
sesal yang tak kunjung padam
janji

(saputangan yang berlinang air mata
: perempuan)

o, gelisah
ajarkan aku menemui bingkai makna
mengapa aku di sini?

o, damai
ajarkan aku menyatu bersama tari ilalang
menanyakan nasib pertemuan cerita doadoa
esok: pagi

o, ratap
ajarkan aku tersenyum,
dalam lukaluka yang dibikin hidup
‘tak perduli
orangorang lewat

bahaga,
cuma teater kosong
senyum perempun kecil menghadap maut
‘tak  ada cerita, tak ada bahagia
kenangan berlalu
menutup mataku, matamu
duka cita sajaksajak yang genit: mendekat
untuk pamit
sampai jauh

o, gelisah
ajarkan aku menemui bingkai makna
mengapa aku di sini?

o, damai
ajarkan aku menyatu bersama tari ilalang
menanyakan nasib pertemuan cerita doadoa
esok: pagi

o, ratap
ajarkan aku tersenyum,
dalam lukaluka yang dibikin hidup
‘tak perduli
orangorang lewat

jogja, 2011

Citra D Vresti Trisna

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan memaki, kritik, saran. Bebas ngomong.